Sabtu, 27 Februari 2010

KURNIAWATI

KURNIAWATI

K : Karunia terindah yg diberikan Tuhan padaku
U : Untuk selamanya ku kan slalu mencintaimu
R : Raga ini kan slalu menjagamu
N : Nurani berkata kaulah cinta sejatiku
I : Ingin aq selalu berdua denganmu
A : Akan ku jaga cintaku padamu
W : Wanita terindah dalam hatiku
A : Aku sangat mengharapkanmu
T : Tak lekang oleh waktu cintaku padamu
I : Izinkan aku tuk bersanding dengan dirimu

- Nama aq cetak tebal artix adalah aq tdk ingin kehilanganmu, kuingin engkau slalu dekat dihatiku. Inilah aq yg sangat mencintaimu.
- Satu demi satu huruf yg ada di dlm namamu, aq artikan dengan bahasa hatiku. Terasa jelas, engkau tlah memenuhi semua jiwa dan ragaku. Karna engkaulah belahan jiwaku.
- Inisial namamu adalah K, K dlm urutan alphabet ada di urutan ke-11. Tepat dengan hari ulang tahunku.
- Sedangkan jumlah dr keseluruhan namamu adalah 10. Yaitu tepat dengan hari ulang tahunmu.
- Secara kebetulan namamu dengan nama belakang adik perempuanku sm.
- Angka 10 merupakan nomer favoritku. Bukan dlm hal dunia mistis, tetapi dlm dunia sepakbola. Nomer 10 identik dg pebola2 besar, pebola2 hebat. Tentux aq tdk membanding2kan dirimu. Engkau adalah satu KURNIAWATI. Wanita hebat yg menawan hati.
- Selisih umur qta, dan jumlah dr keseluruhan nama qta adalah 4 selisihnya.
- 4 aq kaitkan dg Al-Qur'an. Secara kebetulan An-Nisa' merupakan surat ke-4 dlm Al-Qur'an. An-Nisa' sendiri artix adalah wanita.

Kurasa, untuk sementara ini hanya itu yg bs aq tulis. Sebetulx masih byk lg yg ingin aq tulis.

True Love

Qta sm2 saling mengharapkan. Aku sangat mengharapkanmu, begitu jg dg dirimu. Qta sm2 mencintai. Aku sangat mencintaimu, begitu jg dg dirimu. Qta sm2 percaya, bahwa cinta bs menembus batas usia. Qta jg sm2 percaya, bahwa kekuatan cinta akan kembali menyatukan qta berdua. Qta lbh byk kesamaan, dan sedikit perbedaan. Kamu telah memilihku, begitu jg dg diriku, yg tak pernah menyesal telah memilihmu. Kamu mencintaiku tanpa ragu. Mencintai semua kelebihan dan kelemahanku. Cinta apa adanya.

Di satu moment qta dipertemukan.

Di satu sisi qta saling bertahan. Di sisi lain qta panjatkan satu harapan.

Terima kasih Tuhan. Tlah memberi satu KARUNIA terindah padaku.

Senin, 15 Februari 2010

Jalan2 Lagi

Siang tadi, lagi2 ada kesempatan jalan2. Kali ini aq pergi ke tempat laundry, yg letakx bersebelahan dengan Hotel Al-Salman. Wah2 seru, gede tempat laundrynya. Cm sebentar aza sih tp ckp menyenangkan buat ngilangin strees.

Abis itu pergi ke Kubaib, beli sesuatu aq. Beli penggorengan alias wajan. Maklum mau masak yg aneh2 cm punya panci doank buat nasi. Udah ah capek mau pulang.

Terjawab Sudah

"Cinta itu mampu menembus batas usia, dan aq cm sekali ngomong aza sm km, kalo aq ini cinta bgt sm km"

Sepenggal kalimat yg terucap dr dia. Pada saat aq menelponx beberapa hr yg lalu. Aq bertanya padanya. "Km menganggap aq seperti adik km atau malah lbh dr itu". Begitulah jawaban dr dia, seperti yg aq tulis di awal. Huuuh lega rasax mendengar penjelasan dr dia.

Cuma satu jam aza ngobrol, meski lewat HP, tp gpp. Melepas rindu.

Bersenandung berdua menyentuh kalbu
Memecah keheningan malam yg syahdu

Angin tampil membawakan irama
Bintang terang ceriakan suasana

Bulan tersenyum dengan indahnya
Menyimak alunan nada yang menggema

Hati yang dulu sempat membeku
Kini terbakar asmara cintaku

Kamis, 11 Februari 2010

Ternyata Benar Dugaanku

Pagi terbangun dr mimpi
Menatap jam waktu
Siap arungi aktivitasku

Dingin tak terasa lagi
Air pagi hari membasuh raut wajahku

Pesan dr yg terkasih
Kubaca sejenak
Sebelum kerja lagi

Aq bahagia mendapat pesan itu

Berjalan di sejukx pagi
Semangatlah lagi
Senyum mengembang lagi

Sebab hari ini
Spesial untuk hati

Ibu Adalah Orang Yang Paling Baik di Dunia Ini

Sebuah kisah yg INDAH. Memberikan byk pelajaran bagi kita...Selamat MEMBACA. Bersiaplah terlarut dlm suasana jalanx cerita

Hanya Ibu Yang Paling Baik di Dunia Ini !



"Shi Sang Chi You Mama Hau"
(Di dunia ini, hanya Ibu orang yang paling baik)

Kisah ini diterjemahkan dari buku cerita Tiongkok yang masih terus diterbitkan hingga beberapa generasi.

Alkisah, ada sepasang kekasih yang saling mencintai. Sang pria berasal dari keluarga kaya, dan merupakan orang yang terpandang di kota tersebut. Sedangkan sang wanita adalah seorang yatim piatu, hidup serba kekurangan, tetapi cantik, lemah lembut, dan baik hati.
Kelebihan inilah yang membuat sang pria jatuh hati.
Sang wanita hamil di luar nikah. Sang pria lalu mengajaknya menikah,
dengan membawa sang wanita ke rumahnya. Seperti yang sudah mereka
duga, orang tua sang pria tidak menyukai wanita tsb. Sebagai orang
yang terpandang di kota tsb, latar belakang wanita tsb akan merusak
reputasi keluarga. Sebaliknya, mereka bahkan telah mencarikan jodoh
yang sepadan untuk anaknya. Sang pria berusaha menyakinkan orang
tuanya, bahwa ia sudah menetapkan keputusannya, apapun resikonya
bagi dia.

Sang wanita merasa tak berdaya, tetapi sang pria menyakinkan wanita
tsb bahwa tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Sang pria terus
berargumen dengan orang tuanya, bahkan membantah perkataan
orangtuanya, sesuatu yang belum pernah dilakukannya selama hidupnya
(di zaman dulu, umumnya seorang anak sangat tunduk pada orang tuanya).
Sebulan telah berlalu, sang pria gagal untuk membujuk orang tuanya
agar menerima calon istrinya. Sang orang tua juga stress karena gagal
membujuk anak satu-satunya, agar berpisah dengan wanita tsb, yang
menurut mereka akan sangat merugikan masa depannya.

Sang pria akhirnya menetapkan pilihan untuk kawin lari. Ia memutuskan
untuk meninggalkan semuanya demi sang kekasih. Waktu keberangkatan pun
ditetapkan, tetapi rupanya rencana ini diketahui oleh orang tua sang
pria. Maka ketika saatnya tiba, sang ortu mengunci anaknya di dalam
kamar dan dijaga ketat oleh para bawahan di rumahnya yang besar.
Sebagai gantinya, kedua orang tua datang ke tempat yang telah
ditentukan sepasang kekasih tsb untuk melarikan diri. Sang wanita
sangat terkejut dengan kedatangan ayah dan ibu sang pria. Mereka
kemudian memohon pengertian dari sang wanita, agar meninggalkan anak
mereka satu-satunya. Menurut mereka, dengan perbedaan status sosial
yang sangat besar, perkawinan mereka hanya akan menjadi gunjingan
seluruh penduduk kota, reputasi anaknya akan tercemar, orang2 tidak
akan menghormatinya lagi. Akibatnya, bisnis yang akan diwariskan
kepada anak mereka akan bangkrut secara perlahan2.

Mereka bahkan memberikan uang dalam jumlah banyak, dengan permohonan
agar wanita tsb meninggalkan kota ini, tidak bertemu dengan anaknya
lagi, dan menggugurkan kandungannya. Uang tsb dapat digunakan untuk
membiayai hidupnya di tempat lain.

Sang wanita menangis tersedu-sedu. Dalam hati kecilnya, ia sadar
bahwa perbedaan status sosial yang sangat jauh, akan menimbulkan
banyak kesulitan bagi kekasihnya. Akhirnya, ia setuju untuk
meninggalkan kota ini, tetapi menolak untuk menerima uang tsb. Ia
mencintai sang pria, bukan uangnya. Walaupun ia sepenuhnya sadar,
jalan hidupnya ke depan akan sangat sulit?.

Ibu sang pria kembali memohon kepada wanita tsb untuk meninggalkan
sepucuk surat kepada mereka, yang menyatakan bahwa ia memilih
berpisah dengan sang pria. Ibu sang pria kuatir anaknya akan terus
mencari kekasihnya, dan tidak mau meneruskan usaha orang tuanya.
"Walaupun ia kelak bukan suamimu, bukankah Anda ingin melihatnya
sebagai seseorang yang berhasil? Ini adalah untuk kebaikan kalian
berdua", kata sang ibu.

Dengan berat hati, sang wanita menulis surat. Ia menjelaskan bahwa ia
sudah memutuskan untuk pergi meninggalkan sang pria. Ia sadar bahwa
keberadaannya hanya akan merugikan sang pria. Ia minta maaf karena
telah melanggar janji setia mereka berdua, bahwa mereka akan selalu
bersama dalam menghadapi penolakan2 akibat perbedaan status sosial
mereka. Ia tidak kuat lagi menahan penderitaan ini, dan memutuskan
untuk berpisah. Tetesan air mata sang wanita tampak membasahi surat
tersebut.

Sang wanita yang malang tsb tampak tidak punya pilihan lain. Ia
terjebak antara moral dan cintanya. Sang wanita segera meninggalkan
kota itu, sendirian. Ia menuju sebuah desa yang lebih terpencil.
Disana, ia bertekad untuk melahirkan dan membesarkan anaknya.
-----------
Tiga tahun telah berlalu. Ternyata wanita tersebut telah menjadi
seorang ibu. Anaknya seorang laki2. Sang ibu bekerja keras siang dan
malam, untuk membiayai kehidupan mereka. Di pagi dan siang hari, ia
bekerja di sebuah industri rumah tangga, malamnya, ia menyuci pakaian2
tetangga dan menyulam sesuai dengan pesanan pelanggan.

Kebanyakan ia melakukan semua pekerjaan ini sambil menggendong anak
di punggungnya. Walaupun ia cukup berpendidikan, ia menyadari bahwa
pekerjaan lain tidak memungkinkan, karena ia harus berada di sisi
anaknya setiap saat. Tetapi sang ibu tidak pernah mengeluh dengan
pekerjaannya?

Di usia tiga tahun, suatu saat, sang anak tiba2 sakit keras. Demamnya
sangat tinggi. Ia segera dibawa ke rumah sakit setempat. Anak tsb
harus menginap di rumah sakit selama beberapa hari. Biaya pengobatan
telah menguras habis seluruh tabungan dari hasil kerja kerasnya selama
ini, dan itupun belum cukup. Ibu tsb akhirnya juga meminjam ke
sana-sini, kepada siapapun yang bermurah hati untuk memberikan
pinjaman.

Saat diperbolehkan pulang, sang dokter menyarankan untuk membuat sup
ramuan, untuk mempercepat kesembuhan putranya. Ramuan tsb terdiri dari
obat2 herbal dan daging sapi untuk dikukus bersama. Tetapi sang ibu
hanya mampu membeli obat2 herbal tsb, ia tidak punya uang sepeserpun
lagi untuk membeli daging. Untuk meminjam lagi, rasanya tak mungkin,
karena ia telah berutang kepada semua orang yang ia kenal, dan belum
terbayar.

Ketika di rumah, sang ibu menangis. Ia tidak tahu harus berbuat apa,
untuk mendapatkan daging. Toko daging di desa tsb telah menolak
permintaannya, untuk bayar di akhir bulan saat gajian.
Diantara tangisannya, ia tiba2 mendapatkan ide. Ia mencari alkohol
yang ada di rumahnya, sebilah pisau dapur, dan sepotong kain.
Setelah pisau dapur dibersihkan dengan alkohol, sang ibu nekad
mengambil sekerat daging dari pahanya. Agar tidak membangunkan
anaknya yang sedang tidur, ia mengikat mulutnya dengan sepotong kain.
Darah berhamburan.

Sang ibu tengah berjuang mengambil dagingnya sendiri, sambil berusaha
tidak mengeluarkan suara kesakitan yang teramat sangat?..
Hujan lebatpun turun. Lebatnya hujan menyebabkan rintihan kesakitan
sang ibu tidak terdengar oleh para tetangga, terutama oleh anaknya
sendiri. Tampaknya langit juga tersentuh dengan pengorbanan yang
sedang dilakukan oleh sang ibu
-----------
Enam tahun telah berlalu, anaknya tumbuh menjadi seorang anak yang
tampan, cerdas, dan berbudi pekerti. Ia juga sangat sayang ibunya.
Di hari minggu, mereka sering pergi ke taman di desa tersebut,
bermain bersama, dan bersama2 menyanyikan lagu "Shi Sang Chi You Mama
Hau" (terjemahannya : "Di Dunia ini, hanya ibu seorang yang baik").
Sang anak juga sudah sekolah. Sang ibu sekarang bekerja sebagai
penjaga toko, karena ia sudah bisa meninggalkan anaknya di siang
hari.

Hari2 mereka lewatkan dengan kebersamaan, penuh kebahagiaan. Sang
anak terkadang memaksa ibunya, agar ia bisa membantu ibunya menyuci di
malam hari.

Ia tahu ibunya masih menyuci di malam hari, karena perlu tambahan
biaya untuk sekolahnya. Ia memang seorang anak yang cerdas.
Ia juga tahu, bulan depan adalah hari ulang tahun ibunya. Ia berniat
membelikan sebuah jam tangan, yang sangat didambakan ibunya selama
ini. Ibunya pernah mencobanya di sebuah toko, tetapi segera menolak
setelah pemilik toko menyebutkan harganya. Jam tangan itu sederhana,
tidak terlalu mewah, tetapi bagi mereka, itu terlalu mahal. Masih
banyak keperluan lain yang perlu dibiayai.

Sang anak segera pergi ke toko tsb, yang tidak jauh dari rumahnya. Ia
meminta kepada kakek pemilik toko agar menyimpan jam tangan tsb,
karena ia akan membelinya bulan depan. "Apakah kamu punya uang?" tanya
sang pemilik toko. "Tidak sekarang, nanti saya akan punya", kata sang
anak dengan serius.

Ternyata, bulan depan sang anak benar2 muncul untuk membeli jam
tangan tsb. Sang kakek juga terkejut, kiranya sang anak hanya main2.
Ketika menyerahkan uangnya, sang kakek bertanya "Dari mana kamu
mendapatkan uang itu? Bukan mencuri kan?". "Saya tidak mencuri, kakek.
Hari ini adalah hari ulang tahun ibuku. Saya biasanya naik becak
pulang pergi ke sekolah. Selama sebulan ini, saya berjalan kaki saat
pulang dari sekolah ke rumah, uang jajan dan uang becaknya saya simpan
untuk beli jam ini. Kakiku sakit, tapi ini semua untuk ibuku. O ya,
jangan beritahu ibuku tentang hal ini. Ia akan marah" kata sang anak.
Sang pemilik toko tampak kagum pada anak tsb.

Seperti biasanya, sang ibu pulang dari kerja di sore hari. Sang anak
segera memberikan ucapan selamat pada ibu, dan menyerahkan jam tangan
tsb. Sang ibu terkejut bercampur haru, ia bangga dengan anaknya. Jam
tangan ini memang adalah impiannya. Tetapi sang ibu tiba2 tersadar,
dari mana uang untuk membeli jam tsb. Sang anak tutup mulut, tidak mau
menjawab.

"Apakah kamu mencuri, Nak?" Sang anak diam seribu bahasa, ia tidak
ingin ibu mengetahui bagaimana ia mengumpulkan uang tersebut. Setelah
ditanya berkali2 tanpa jawaban, sang ibu menyimpulkan bahwa anaknya
telah mencuri. "Walaupun kita miskin, kita tidak boleh mencuri.
Bukankah ibu sudah mengajari kamu tentang hal ini?" kata sang ibu.
Lalu ibu mengambil rotan dan mulai memukul anaknya. Biarpun ibu
sayang pada anaknya, ia harus mendidik anaknya sejak kecil. Sang anak
menangis, sedangkan air mata sang ibu mengalir keluar. Hatinya begitu
perih, karena ia sedang memukul belahan hatinya. Tetapi ia harus
melakukannya, demi kebaikan anaknya.

Suara tangisan sang anak terdengar keluar. Para tetangga menuju ke
rumah tsb heran, dan kemudian prihatin setelah mengetahui
kejadiannya.

"Ia sebenarnya anak yang baik", kata salah satu tetangganya.
Kebetulan sekali, sang pemilik toko sedang berkunjung ke rumah salah
satu tetangganya yang merupakan familinya.

Ketika ia keluar melihat ke rumah itu, ia segera mengenal anak itu.
Ketika mengetahui persoalannya, ia segera menghampiri ibu itu untuk
menjelaskan. Tetapi tiba2 sang anak berlari ke arah pemilik toko,
memohon agar jangan menceritakan yang sebenarnya pada ibunya.
"Nak, ketahuilah, anak yang baik tidak boleh berbohong, dan tidak
boleh menyembunyikan sesuatu dari ibunya". Sang anak mengikuti nasehat
kakek itu. Maka kakek itu mulai menceritakan bagaimana sang anak tiba2
muncul di tokonya sebulan yang lalu, memintanya untuk menyimpan jam
tangan tsb, dan sebulan kemudian akan membelinya. Anak itu muncul
siang tadi di tokonya, katanya hari ini adalah hari ulang tahun

ibunya. Ia juga menceritakan bagaimana sang anak berjalan kaki dari
sekolahnya pulang ke rumah dan tidak jajan di sekolah selama sebulan
ini, untuk mengumpulkan uang membeli jam tangan kesukaan ibunya.
Tampak sang kakek meneteskan air mata saat selesai menjelaskan hal
tsb, begitu pula dengan tetangganya. Sang ibu segera memeluk anak
kesayangannya, keduanya menangis dengan tersedu-sedu?."Maafkan saya,
Nak."
"Tidak Bu, saya yang bersalah"???..
-----------
Sementara itu, ternyata ayah dari sang anak sudah menikah, tetapi
istrinya mandul. Mereka tidak punya anak. Sang ortu sangat sedih akan
hal ini, karena tidak akan ada yang mewarisi usaha mereka kelak.
Ketika sang ibu dan anaknya berjalan2 ke kota, dalam sebuah
kesempatan, mereka bertemu dengan sang ayah dan istrinya. Sang ayah
baru menyadari bahwa sebenarnya ia sudah punya anak dari darah
dagingnya sendiri.

Ia mengajak mereka berkunjung ke rumahnya, bersedia menanggung semua
biaya hidup mereka, tetapi sang ibu menolak. Kami bisa hidup dengan
baik tanpa bantuanmu.
Berita ini segera diketahui oleh orang tua sang pria. Mereka begitu
ingin melihat cucunya, tetapi sang ibu tidak mau mengizinkan.
-----------
Di pertengahan tahun, penyakit sang anak kembali kambuh. Dokter
mengatakan bahwa penyakit sang anak butuh operasi dan perawatan yang
konsisten. Kalau kambuh lagi, akan membahayakan jiwanya.
Keuangan sang ibu sudah agak membaik, dibandingkan sebelumnya. Tetapi
biaya medis tidaklah murah, ia tidak sanggup membiayainya.

Sang ibu kembali berpikir keras. Tetapi ia tidak menemukan solusi
yang tepat. Satu2nya jalan keluar adalah menyerahkan anaknya kepada
sang ayah, karena sang ayahlah yang mampu membiayai perawatannya.
Maka di hari Minggu ini, sang ibu kembali mengajak anaknya
berkeliling kota, bermain2 di taman kesukaan mereka. Mereka gembira
sekali, menyanyikan lagu "Shi Sang Chi You Mama Hau", lagu kesayangan
mereka. Untuk sejenak, sang ibu melupakan semua penderitaannya, ia
hanyut dalam kegembiraan bersama sang anak.

Sepulang ke rumah, ibu menjelaskan keadaannya pada sang anak. Sang
anak menolak untuk tinggal bersama ayahnya, karena ia hanya ingin
dengan ibu. "Tetapi ibu tidak mampu membiayai perawatan kamu, Nak"
kata ibu.

"Tidak apa2 Bu, saya tidak perlu dirawat. Saya sudah sehat, bila bisa
bersama2 dengan ibu. Bila sudah besar nanti, saya akan cari banyak
uang untuk biaya perawatan saya dan untuk ibu. Nanti, ibu tidak perlu
bekerja lagi, Bu", kata sang anak. Tetapi ibu memaksa akan berkunjung
ke rumah sang ayah keesokan harinya. Penyakitnya memang bisa kambuh
setiap saat.

Disana ia diperkenalkan dengan kakek dan neneknya. Keduanya sangat
senang melihat anak imut tersebut. Ketika ibunya hendak pulang, sang
anak meronta2 ingin ikut pulang dengan ibunya. Walaupun diberikan
mainan kesukaan sang anak, yang tidak pernah ia peroleh saat bersama
ibunya, sang anak menolak. "Saya ingin Ibu, saya tidak mau mainan
itu", teriak sang anak dengan nada yang polos. Dengan hati sedih dan
menangis, sang ibu berkata "Nak, kamu harus dengar nasehat ibu.
Tinggallah di sini. Ayah, kakek dan nenek akan bermain bersamamu."
"Tidak, aku tidak mau mereka. Saya hanya mau ibu, saya sayang ibu,
bukankah ibu juga sayang saya? Ibu sekarang tidak mau saya lagi", sang
anak mulai menangis.

Bujukan demi bujukan ibunya untuk tinggal di rumah besar tsb tidak
didengarkan anak kecil tsb. Sang anak menangis tersedu2 "Kalau ibu
sayang padaku, bawalah saya pergi, Bu". Sampai pada akhirnya, ibunya
memaksa dengan mengatakan "Benar, ibu tidak sayang kamu lagi.
Tinggallah disini", ibunya segera lari keluar meninggalkan rumah tsb.
Tampak anaknya meronta2 dengan ledakan tangis yang memilukan.
Di rumah, sang ibu kembali meratapi nasibnya. Tangisannya begitu
menyayat hati, ia telah berpisah dengan anaknya. Ia tidak
diperbolehkan menjenguk anaknya, tetapi mereka berjanji akan merawat
anaknya dengan baik.

Diantara isak tangisnya, ia tidak menemukan arti hidup ini lagi. Ia
telah kehilangan satu2nya alasan untuk hidup, anaknya tercinta.
Kemudian ibu yang malang itu mengambil pisau dapur untuk memotong
urat nadinya. Tetapi saat akan dilakukan, ia sadar bahwa anaknya
mungkin tidak akan diperlakukan dengan baik. Tidak, ia harus hidup
untuk mengetahui bahwa anaknya diperlakukan dengan baik. Segera, niat
bunuh diri itu dibatalkan, demi anaknya juga.....
-----------
Setahun berlalu. Sang ibu telah pindah ke tempat lain, mendapatkan
kerja yang lebih baik lagi. Sang anak telah sehat, walaupun tetap
menjalani perawatan medis secara rutin setiap bulan.
Seperti biasa, sang anak ingat akan hari ulang tahun ibunya. Uang pun
dapat ia peroleh dengan mudah, tanpa perlu bersusah payah
mengumpulkannya. Maka, pada hari tsb, sepulang dari sekolah, ia tidak
pulang ke rumah, ia segera naik bus menuju ke desa tempat tinggal
ibunya, yang memakan waktu beberapa jam. Sang anak telah mempersiapkan
setangkai bunga, sepucuk surat yang menyatakan ia setiap hari
merindukan ibu, sebuah kartu ucapan selamat ulang tahun, dan nilai
ujian yang sangat bagus. Ia akan memberikan semuanya untuk ibu.
Sang anak berlari riang gembira melewati gang-gang kecil menuju
rumahnya. Tetapi ketika sampai di rumah, ia mendapati rumah ini telah
kosong. Tetangga mengatakan ibunya telah pindah, dan tidak ada yang
tahu kemana ibunya pergi. Sang anak tidak tahu harus berbuat apa, ia
duduk di depan rumah tsb, menangis "Ibu benar2 tidak menginginkan saya
lagi."

Sementara itu, keluarga sang ayah begitu cemas, ketika sang anak
sudah terlambat pulang ke rumah selama lebih dari 3 jam. Guru sekolah
mengatakan semuanya sudah pulang. Semua tempat sudah dicari, tetapi
tidak ada kabar.

Mereka panik. Sang ayah menelpon ibunya, yang juga sangat terkejut.
Polisi pun dihubungi untuk melaporkan anak hilang.
Ketika sang ibu sedang berpikir keras, tiba2 ia teringat sesuatu.
Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ia terlalu sibuk sampai
melupakannya. Anaknya mungkin pulang ke rumah. Maka sang ayah dan sang
ibu segera naik mobil menuju rumah tsb. Sayangnya, mereka hanya
menemukan kartu ulang tahun, setangkai bunga, nilai ujian yang bagus,
dan sepucuk surat anaknya. Sang ibu tidak mampu menahan tangisannya,
saat membaca tulisan2 imut anaknya dalam surat itu.

Hari mulai gelap. Mereka sibuk mencari di sekitar desa tsb, tanpa
mendapatkan petunjuk apapun. Sang ibu semakin resah. Kemudian sang ibu
membakar dupa, berlutut di hadapan altar Dewi Kuan Im, sambil menangis
ia memohon agar bisa menemukan anaknya.

Seperti mendapat petunjuk, sang ibu tiba2 ingat bahwa ia dan anaknya
pernah pergi ke sebuah kuil Kuan Im di desa tsb. Ibunya pernah
berkata, bahwa bila kamu memerlukan pertolongan, mohonlah kepada Dewi
Kuan Im yang welas asih. Dewi Kuan Im pasti akan menolongmu, jika niat
kamu baik. Ibunya memprediksikan bahwa anaknya mungkin pergi ke kuil
tsb untuk memohon agar bisa bertemu dengan dirinya.

Benar saja, ternyata sang anak berada di sana. Tetapi ia pingsan,
demamnya tinggi sekali. Sang ayah segera menggendong anaknya untuk
dilarikan ke rumah sakit. Saat menuruni tangga kuil, sang ibu terjatuh
dari tangga, dan berguling2 jatuh ke bawah........
-----------
Sepuluh tahun sudah berlalu. Kini sang anak sudah memasuki bangku
kuliah. Ia sering beradu mulut dengan ayah, mengenai persoalan ibunya.
Sejak jatuh dari tangga, ibunya tidak pernah ditemukan. Sang anak
telah banyak menghabiskan uang untuk mencari ibunya kemana2, tetapi
hasilnya nihil.

Siang itu, seperti biasa sehabis kuliah, sang anak berjalan bersama
dengan teman wanitanya. Mereka tampak serasi. Saat melaju dengan
mobil, di persimpangan sebuah jalan, ia melihat seorang wanita tua
yang sedang mengemis. Ibu tsb terlihat kumuh, dan tampak memakai
tongkat. Ia tidak pernah melihat wanita itu sebelumnya. Wajahnya
kumal, dan ia tampak berkomat-kamit.

Di dorong rasa ingin tahu, ia menghentikan mobilnya, dan turun
bersama pacar untuk menghampiri pengemis tua itu. Ternyata sang
pengemis tua sambil mengacungkan kaleng kosong untuk minta sedekah,
ia berucap dengan lemah "Dimanakah anakku? Apakah kalian melihat
anakku?"

Sang anak merasa mengenal wanita tua itu. Tanpa disadari, ia segera
menyanyikan lagu "Shi Sang Ci You Mama Hau" dengan suara perlahan, tak
disangka sang pengemis tua ikut menyanyikannya dengan suara lemah.
Mereka berdua menyanyi bersama. Ia segera mengenal suara ibunya yang
selalu menyanyikan lagu tsb saat ia kecil, sang anak segera memeluk
pengemis tua itu dan berteriak dengan haru "Ibu? Ini saya ibu".
Sang pengemis tua itu terkejut, ia meraba2 muka sang anak, lalu
bertanya, "Apakah kamu ??..(nama anak itu)?" "Benar bu, saya adalah
anak ibu?".

Keduanya pun berpelukan dengan erat, air mata keduanya berbaur membasahi bumi.
Karena jatuh dari tangga, sang ibu yang terbentur kepalanya menjadi
hilang ingatan, tetapi ia setiap hari selama sepuluh tahun terus
mencari anaknya, tanpa peduli dengan keadaaan dirinya. Sebagian orang
menganggapnya sebagai orang gila?.
-----------
Dalam kondisi kritis, Ibu kita akan melakukan apa saja demi kita. Ibu
bahkan rela mengorbankan nyawanya?..
Simaklah penggalan doa keputusasaan berikut ini, di saat Ibu masih
muda, ataupun disaat Ibu sudah tua :
1. Anakku masih kecil, masa depannya masih panjang. Oh Tuhan,
ambillah aku sebagai gantinya.
2. Aku sudah tua, Oh Tuhan, ambillah aku sebagai gantinya.
Diantara orang2 disekeliling Anda, yang Anda kenal, Saudara/I kandung
Anda, diantara lebih dari 6 Milyar manusia, siapakah yang rela
mengorbankan nyawanya untuk Anda, kapan pun, dimana pun, dengan cara
apapun ?
Tidak diragukan lagi "Ibu kita adalah Orang Yang Paling Baik di dunia ini"
-----------
Bila Anda beruntung (Ibu Anda masih ada di dunia ini), ajaklah ia
untuk keluar makan atau jalan2 MALAM INI JUGA. Jangan ditunda2.
Bila Ibu Anda tinggal di tempat yang terpisah jauh dengan Anda,
telponlah dia malam ini juga, just to say "hello". Catatlah hari ulang
tahunnya, rayakan, dan bahagiakanlah dia semampu Anda. Hidangkan
makanan favoritnya, dst.

Rabu, 03 Februari 2010

Bingung Aku...

Waduh2 bingung aq, kompix org Indo koq byk bgt masalahx, orgx yg punya jg CINTA bgt sm kompix, g mau diganti ktx. Padahal kalo menurutku, itu kompi udah saatx ganti sisik....Pas awalx dia dateng ke toko, mau format. Ok aq kerjain, eh..g taux pas aq format malah berhenti setupx, g jalan2, aq cek dalemx. Ternyata eh ternyata van processorx rusak, mkx sering ngadat. Pas aq cb pake van yg baru, eh...malah Harddiskx g kebaca, padahal aq mau partisi Harddiskx. Ok aq g nyerah, pake Windows ME/Millenium, udah selesai dipartisi, aq cb lg format pake Windows XP. Ckckck...ttp g kebaca Harddiskx. Aq kirim ke toko yg lainx, ttp g bs, ktx Harddiskx udah rusak berat.

Pas aq tanyain ke org yg punya kompi ini, pantes, udah belix bekas, pas beli dia g tau apa2 lg soal kompi. Apalagi...dia sering g karuan kalo make, ktx udah berkali2 di format ttp aza sk error. Lalu pas aq liat semuax...Processor Pentium 3, RAM cm 128MB, HDD cm 40GB. Lom lagi MOBOx kluaran lama. Wah2, udah dr awal aq punya firasat buruk sm ni kompi. Padahal aq ikhlas koq ngerjainx, segenap daya dan upaya aq lakuin, cie...LEBAY. Hasilx, Nihil g bs diapa apain tuh kompi. Aq saranin sm dia tuk ganti aza sm yg baru, beli yg bekas lg, asal liat dulu spesifikasix terlebih dahulu. Eh..dia malah bilang seenakx. "G ah Ki...yg penting saya terima jadix aza" Aq g bs ngomong apa2 deh, sampe akhirx sempet cek cok sm dia. Dan pada akhirx dia mau ngikutin saranku. Ntar malem kompi ini mau dia ambil ktx.

Kisah Klasikku

Lihatku berpayung padang gurun
Dengarlah aq merintih bagai mayat hidup

Disini aq meniti hidup
Tanpa pernah asaku meredup

Sepenggal cerita lama
Terbungkus indah dlm sebuah makalah

Kini siap menyongsong lembaran baru
Penuh harap dan do'a pada Sang Tuhanku

Lihatku berderai air mata pilu
Kurasakan hati benar benar membeku

Selasa, 02 Februari 2010

Sampai Kapan

Sampai kapan tubuh ini bertahan
Sampai kapan hati ini sanggup menahan
Sampai kapanair mata ini tertahan

Dalam ruang kehidupan
Kuhadapi kenyataan
Coba melawan kegetiran

Lebih menyakitkan
Dari zaman penjajahan
Lebih menyeramkan
Dari kuburan

Dalam ruang kegelapan
Kuhempaskan tangisan
Sambil mengingat Tuhan

Untukmu

Untuk Bundaku :

Kasihmu tak bertepi
Mendidik aku ini
Sedari dini
9 bulan penderitaanmu
2 taun kau beri ASI padaku
Sepanjang hidupku
Tak terbalaskan jasamu
Trima kasih kuucapkan
Berbakti pastikan kulakukan
Durhaka masuk neraka jahannam
Surga bilaku sangat sayang
Rahimmu benih kehidupan
Amarahmu amarah Tuhan
Jiwa saling menyatukan
Tanpamu tak sanggup aq bayangkan

Untuk Ayahku :

Bertetesan keringat
Hidupmu penuh semangat
Tak henti meniti jalan
Guna hidup yg diidamkan
Segalanya kau berikan
Demi sebuah kebahagiaan
Pengabdian pada keluarga
Sungguh indah saat Engkau ditengah2nya
Menjadi tumpuan harapan
Menjadi suri teladan
Engkau memikul semua beban
Berjuang sekuat tenaga
Panas & hujan tetap mengembara
Taka ada istilah menyerah
Tetap hadapi kenyataan hidup di dunia

Untuk Kejoraku :

Sinari malamku
Tenangkan malamku
Begitu mudah kumenyakitimu
Tapi maaf selalu terucap dr bibirmu
Menyembunyikan masalahmu
Tak setegar penampilan luarmu
Kau tetaplah gadis belia
Bisa menangis bisa tertawa
Raihlah masa remajamu
Bumbuhi dengan cahaya terangmu
Raihlah masa depanmu
Hadapi dengan senyum manismu

Untuk Bintang Kecilku :

Cepatlah tumbuh
Kenyamlah duniamu
Tinjulah congkaknya dunia
Dengan jari jari kecilmu
Cepatlah melaju
Sempurnakan duniamu
Dengan warna warnimu
Lepaskan masa kecilmu
Sambutlah dunia baru
Dan busungkan dadamu
Dalam rimba dunia baru
Hadapi tanpa ragu
Sebab Tuhan selalu menyertaimu
Jangan takut atau menyerah
Dan jadilah seperti pohon kelapa

Kurang 9 Hari

Tlah dewasakah aq ini?

Mengurung diri dikamar gelap sunyi
Membanting diri diranjang mimpi
Sesak di dada
Tercekik leher oleh amarah

Tahun kedua bulan kedua
Isyarat hati mengetuk dinding jiwa
Menggores satu kalimat sederhana
Berpikirlah dewasa

Kini menghitung hari
Melupakan yg telah lalu

Kini menghitung hari
Memandang kedepan meraih mimpi

Jalan2 Ke Pabrik Ghubus Ar-Ryaf

Hr ini aq berkesempatan jalan2 ke pabrik Ghubus yg g jauh dr tempatku kerja. Untuk hr ini doank aq tinggalkan rutinitas kerumahx majikan. Langsung aza...Pabrikx gede, lumayanlah, industri menengah keatas kt tmnku yg ngajak. BTW2 tmnku itu adalah sopirx pemilik pabrik tsb. Pas udah sampe, barulah masuk ke dalam, awalx ckp alot mau masuk gitu aza ribet. Penjaga gerbangx org Sudan, lg2 org Sudan pikirku...Akhirx tmnku itu jelasin kalo aq adalah saudarax, br dateng dr Indo begitu ktx, mkx aq dibolehkan masuk. Nah...inilah saat2 yg aq tunggu, begitu masuk pemandanganx g eksotis sih, cm tumpukan alat untuk mengangkut Ghubus ke bebrapa supermarket langganan. Tp pas udah masuk beneran kedlm pabrikx, wah2 hebat gede, besar dlmx, isix adalah Ghubus2 hangat yg br dibuat.

Dan jg byk bgt truk2 pengangkutx, wah2 hebat jg majikanx tmnku itu. Kata tmnku majikanx jg pengurus sepakbola se-Buraydah. Namax Abdul Fahad Ar-Ryaf. Temenku jg dikasih laptop secara cm2 oleh majikanx. Pas aq tanya sm majikanku, knl nm itu g, eh..knl bgt ktx. Asal tau aza, Ghubus yg terkenal di Saudi ada 2, yg pertama Ghubus Al-Salman. Rumah pemilikx nih kyk istana aza, besar, kyk lapangan bola. Yg kedua ya..Ar-Ryaf ini, rmh pemilikx g begitu besar cm kliatan megah aza dr rmh2 di sekitarx. Ghubus Al-Salman sm Ghubus Ar-Ryaf itu bersaing ketat di pasaran.

Dan akhirx sebelum kluar dr pabrikx, aq sm temenku itu diajak mkn2 sm pegawaix. Lumayan...ckp kenyang dikasih makanan yg terbuat dr olahan Ghubus. Aq dikasih 3, g masuk ke perut, cm 2 aza yg lancar. Wuh...kenyang abis. Setelah itu selesailah semuax, pulang ke tmpatx tmnku, istirahat sebentar, abis itu ke Masjid sm2 sholat Ashar. Itulah sedikit pengalamanku masuk ke pabrik Ghubus, jarang2 lo aq bs main2 kyk gini. Biasax abis kerja langsung pulang, soalx kontrakanku tepat didepanx toko, tinggal nyebrang, jalan bebrapa meter sampe deh. Udah ah, capek...

Senin, 01 Februari 2010

G Penting Blazzz

Wah2 ujanx deras amat malam ini, ckckckck, kademen iki ngko'. Piye iki. Gluduk pisan. Wes ah aq mau pulang turu, mangan lan liya liyane he he...

Sebelumx aq lupa mau ngoceh lg...Buat yg baca ini, kumohon kau mengerti
Buat yg baca ini kumohon jgn kau sesali
Buat yg baca ini kumohon jgn kau tangisi
Buat yg baca ini kumohon jgn bersedih
Buat yg baca ini jgnlah pernah kau membenciku
Janganlah pernah kau mengharapkanku
Janganlah pernah kau....opo meneh yo..

Buat yg baca silahkan tinggalin komentar sesuak hati Anda
Ti8nggalkan pesan se...sepuas puasx aza deh
Tinggalkan sedikit...tau ah dingin
Pusing, capek, kedinginan, kesel, pegel, awak koyoke kate ra ueank iki
Untuk besok, yg begitu aq tunggu, mudah2an capek km ilang...
Untuk besok yg membaca ini...aq harap km kan....mngkinkah km kangen jika aq g lg OL
Untuk yg baca besok di pagi hari yg...cerah g ya cuaca di Indo saat ini, khususx daerah SBY dan sekitarx he he...
Mudaah2an besok cerah secerah hatimu he he

Udah ah, mau tutup aq sampai jumpa ...entahlah insyaallah akan berjumpa lg di lain waktu

Sedikit Kisahku Dulu

Sejak awal melihat dunia, hanya 1 yg kurasa. Yaitu dekapan hangat dr Sang Ibu tercinta. Begitu beranjak dewasa...ohh tunggu, emmm...pas udah mulai masuk bangku sekolah dasar, mulailah kesendirian yg kurasa.

SDN 1 MARTOPURO PURWOSARI. Tempatku meniti jalan mengetahui ilmu pasti. Mulai dr uang jajan yg hanya 500 perak, tiap naik kls, uang saku nambah meski sedikit tp lumayan, dan aq syukuri. Indahx masa2 kecil. Eh ada satu hikmah dr seorang ahli hikmah yg ditanya "Apakah yg paling mengherankan pd diri manusia?". Dia menjawab : "Manusia ! Mereka bosan dlm masa kanak2, berlomba2 untuk menjadi dewasa, Kemudian mereka tdk ingin kembali menjadi kanak2 untuk yg kedua kalix." Begitulah manusia, begitu jg denganku. Aq dr dulu ingin dikatakan org sebagai anak yg udah dewasa. Maklum pergaulanku slama ini sm anak2 kecil termasuk main sm adikku Viki. Kadang sm anak2 yg usiax dibawahku. Karna itulah, aq ingin org bilang kalo aq ini udah dewasa, entahlah brp org yg udah berkata begitu. Tapi kurasa...biarin aza, semua tergantung persepsi org.

SLTPN 1 PURWOSARI. Jenjang kedua dr sebuah perjalanan pendidikan. Aq tempuh dg berbagai rekor he he...Kls 1 SMP rekorx adalah, cetak hat-trik pd sebuah pertandingan bola antar kelas, senengx minta ampun. Itu aq anggap rekor, aneh ya..Masih di kls 1, rekor kali ini perihal Absensi. Selama kls 1 aq sm sekali g bolos, absen atau yg sejenis, sakit alhamdulillah g pernah. Makax buku absensiku bersih sih sih sih...hhuuaaaccciiig hamdulillah...Kelas 2 masa2 sulit, aq lbh byk beban pikiran, mkx aq sempet sakit beberapa hr...So rekorku g berlanjut. Kelas 3, wah2 tau sendiri lah gmn sibukx kalo udah mau lulusan, Try Out, pemantapan PIB, dll macemx, lom lg tgs akhir pas waktu itu aq jg lupa apaan tugas akhirx waktu itu. Rekor kembali, absensi NIHIL, bersih total g ada lg acara sakit, bolos apalagi dulu aq masih alim...Begitu lulus selesailah semuax, tinggal masa depan yg mulai direncanakan....

SMK KARTIKA IV-2 LAWANG. Lokasix ckp jauh dr rumahku, perbatasan Malang sekolahku yg satu ini. Awal yg buruk otomatis selanjutx akan buruk begitu kata org2 bijak. Ternyata berlaku jg buatku. Gara2 coba2 bolos eh..malah keterusan untungx pas kls 1 masih mending acara bolosku. Kls dua lumayan, nah..pas kls 3 paling parah. Sebelum aq ngelanjutin crita ini, aq mau minta maaf yg sebesar2nya pd kedua ortuku, karna tingkahku yg sk bolos itulah aq menyakiti hati mereka berdua...aq pinta maafmu Pak Bu. Mungkin hanya do'a kalian yg menyertaiku, namun setiap kenangan yg dulu slalu mampu tenangkan aku. Lanjut ke crita yg td, soal acara2 bolosx udahlah g usah dibahas, aq maux ngebahas yg Happy2 aza...

Kls 1, aq br ngerasain rasax pake seragam Putih Abu-abu. Gagah reeek, pake dasi, celana panjang, kemeja, wah2 keren pikirku saat itu. Dapet tmn2 baru, byk deh. Sangat terlihat beda rasax kalo udah pake seragam Putih Abu-abu. Awal2 biasa aza, g ada yg spesial tp...kls TI (Teknik Informatika) yg merupakan jurusan yg aq ambil. Adalah kls yg paling rame, maklum siswax aneh2, termasuk aq mngkin he he...Selain terkenal rame, jg terkenal karna tradisi yg udah turun temurun ktx mulai dr kakak2 qta dulu di kls TI. Tradisi apaan? udahlah cm tradisi paling aneh menurutku. Kls 2 mulai pengalaman kerja aq dapat. Magang di CV FASTINDO, salah satu perusahaan ISP (Internet Service Provider). Meskipun magang selama 4 bulan, sm sekali g ada manfaatx buatku, aq sm sekali g nyantol blass, mbuh yo ...Yg kudapat cm pengalaman ilmu pengetahuan cm sedikit yg nyantol, otak udang kali ya...Hus ojo ngomong ngono. Mgutuk awake dewe iki yo opo karepe...

Seusai magang masuklah ketingkat selanjutx kls 3, hhhuuuaaaaahhh, sampe ngantuk reeek...Intix adalah kls 1-3 aq lewati sendiri. Sebetulx mulai dr kecil aq sendiri. Naik angkutan sendiri, pulang pergi sendiri. Begitu udah besar ttp aza sendiri sendiri sendiri terus. Aq nikmati aza deh semua ini, yg penting aq sehat wal afiat, tiada satu kekurangan apapun. Rasa sepi emang menyiksa hati, tp...dlm kesakitan hati ini ttp kuingat Allah Yang Maha Tinggi....Akhirul kalam wassalamualaikum Wr.Wb

Sendiri

Rasa sepi
Rasa sendiri
Sudah terjadi
Sejak usia masih dini

Pedih yg kuhadapi
Perih hati ini
Ingin segera mati
Akhiri hidup ini

Sambil menapaki jalan
Air mata bercucuran
Sambil menahan dinginx malam
Air mata tak lg tertahankan

Aq bukanx menyerah
Aq bukanx kalah
Tak ada kata menyerah
Tak ada istilah kalah

Inilah kenyataan satu bentuk kehidupan
Yang memang tak seindah khayalan

About Me

Foto saya
Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia
Org yg biasa2 aza, g ada yg istimewa.

Followers

 

Copyright © 2009 by viki-adikku